Menurut seorang karyawan TVRI yang tak mau disebutkan namanya, hal itu bersamaan dengan penganiayaan yang dilakukan massa calon kepala daerah inkumben Adham Dambea-Indrawanto Hasan terhadap Irwansyah.
"Pak Irwansyah diseret dan ditendang, nah saat itu, Ketua DPRD Kota Gorontalo Nikson Ahmad mencekik Pak Irwansyah," jelasnya, Senin (25/3/2013), tengah malam.
Diketahui, kedatangan calon kepala daerah inkumben Adhan Dambea bersama pendukungnya, meminta pihak TVRI menyerahkan rekaman berita yang memuat pasangan tersebut tidak lolos berdasarkan putusan PTUN.
Mereka meminta pihak TVRI meminta maaf terkait pemberitaan tersebut. Menurut pasangan yang disingkat Da`i tersebut, pemberitaan yang bersumber dari Ketua Panwaslu Kota Gorontalo tidak benar.
Pihak TVRI pun kemudian mengabulkan permintaan para massa. Irmansyah kemudian mengumumkan dan menyiarkan anulir berita yang sebelumnya disampaikan.
Usai keinginan mereka agar pihak TVRI menayangkan permintaan maaf dan mengklarifikasi pemberitaan sebelumnya, massa pun kemudian membubarkan diri, dan berkonvoi keliling Kota Gorontalo.
Dalam pendudukan tersebut, massa merangsek masuk ke dalam kantor, dan memukuli karyawan TVRI yang berada di luar maupun di dalam kantor.
Seorang wartawan TVRI bernama Icsan Nento yang coba menanyakan perihal kedatangan massa, langsung mendapat pukulan di bagian wajah.
Tidak berakhir sampai di situ, massa juga merampas kamera wartawan Metro TV Andry Arnol, wartawan Trans 7 Farid Utina, dan wartawan ANTV Rully Lamusu.
Sementara terkait pendudukan Kantor TVRI, dan kekerasan terhadap wartawan, malam tadi para korban telah melaporkan kasus tersebut ke Polres Gorontalo Kota.
